1903 | 1915 | 1927 | 1939 | 1951 | 1963 | 1975 | 1987 | 1999 | 2011
Jam Kelinci: 05.00 - 06.59
Kelinci dalam mitologi Cina adalah lambang umur panjang dan dikatakan sebagai turunan Bulan, maka tidak mengherankan bila orang yang lahir pada tahun Kelinci tergolong paling beruntung di antara kedua belas shio lainnya. Kelinci juga melambangkan keanggunan, sopan-santun, nasihat baik, kebaikan dan kepekaan terhadap segala bentuk keindahan. Perkataannya yang lemah-lembut, dan gerak-geriknya yang luwes tetapi cekatan justru membentuk tipe watak yang diperlukan bagi diplomat yang sukses atau politikus yang piawai.
Konon, orang yang lahir di bawah shio Kelinci (yang juga dikenal sebagai shio Kucing) akan mengenyam kehidupan yang tenteram, damai, tenang dan amat menyenangkan. Wataknya pendiam, artistik dan memiliki penilaian yang baik. Kecermatannya sanggup menjadikannya cendekiawan yang baik. Ia juga dapat cemerlang dalam bidang hukum atau pemerintahan.
Namun ia juga memiliki perasaan yang cenderung berubah-ubah, alias moody. Bahkan, pada waktu-waktu tertentu tampaknya ia tersisih dari lingkungannya atau acuh tak acuh terhadap orang lain.
Kelinci amat beruntung dalam bisnis dan transaksi finansial. Ia lihai melakukan tawar-menawar dan selalu sanggup muncul dengan usul atau pilihat yang dapat menguntungkan bagi dirinya. Kepandaiannya bernegosiasi pasti akan mempercepat keberhasilannya dalam karir apa pun.
Sementara orang sampai jatuh-bangun buat mengejar tujuannya, Kelinci tahu betul bahwa dunia masih di sini besok pagi. Jadi, mengapa buru-buru? Mengapa tidak duduk dulu? Bahkan mungkin ia akan membuatkan teh dulu buat Anda dan membantu Anda melupakan persaingan yang gila-gilaan di luar.
Tingkah laku Kelinci biasanya tak tercela. Jarang ia menggunakan kata-kata kasar dan hampir tak pernah menerapkan kata-kata jorok atau tak pantas dalam mengemukakan pendapatnya. Ia memiliki teknik tersendiri, lantas untuk apa cara seperti itu? Kelinci sanggup menyembunyikan diri di balik jubah kesopanannya untuk meluluhkan iman lawannya. Kepercayaan yang diraihnya dari orang juga biasanya tiada tara atau setidak-tidaknya amat baik. Ia akan mengundang Anda makan malam di tempat-tempat nomor satu, menjamu Anda dengan arak terlezat dan melayani setiap kehendak Anda, bila ia sedang mengininkan sesuatu dari Anda. Kemudian, begitu Anda selesai melahap semuanya dan sudah mengepulkan asap cerutu yang mahal dengan rasa puas, ia akan menarik keluar lembaran kontrak untuk Anda tandatangani. Sebelum Anda menyadari, Anda sudah harus bertekuk lutut di hadapannya. Ia sedemikian licin, tak sedikit pun Anda merasa tersinggung apalagi sakit hati. Semuanya cukup disapu dengan mata pena!
Kalau suasana hatinya sedang baik, Kelinci dikagumi karena kelemah-lembutannya, kecerdasannya dan seringkali pula ia dicara orang bagi nasihat-nasihatnya yang masuk akal. Kalau sedang murung, ia terlalu jauh berkhayal, terlalu sensitif atau terlalu acuh. Ia tak mau tahu pada penderitaan atau kesedihan orang lain, seolah-olah itu merupakan penyakit menular baginya. Tambahan pula, semua warga Kelinci biasanya tetap menilai kenyamanannya lebih tinggi dari kepentingan orang lain. Dan tidak dapat dipungkiri, kecintaannya pada perdamaian dibarengi dengan kebenciannya pada konflik terkadang menyebabkan Kelinci dikenal sebagai pribadi yang lembek, bermuka dua, opportunis, dan terlalu suka memanjakan diri sendiri.
Berbeda dengan Naga, Anjing, Macan atau pun Ayam, yang senang bertarung sekali-sekali, Kelinci sama sekali tak suka "berperang". Ia bukan tipe orang yang dilahirkan untuk menjadi pejuang. Ia jaug lebih efektif di belakang layar. Anda tidak usah terlalu memperdulikan keselamatannya, sebab Kelinci gesit, cerdik, dan dilengkapi dengan indra yang baik buat meloloskan diri dari bahaya. Berbeda dengan shio-shio lainnya, yang gemar mengejar cita-cita setinggi bintang, tujuan utamanya dalam hidup hanyalah kesejahteraan yang baik dan langgeng.
Warga Kelinci Dari Indonesia
Basuki Abdullah, Achmad Affandi, Ardiansyah, Mooryati Soedibyo, Tuti Indra Malaon, Harry Roesli, Ali Sadikin, Idris Sardi, Dono Warkop, Sudharmono, Amri Yahya, Gubernur Jateng Ismail, Tarida Hutauruk
Warga Kelinci Dari Negara Lain
Fidel Castro, Albert Einstein, Joseph Stalin, Ratu Victoria, Ingrid Bergman, Bob Hope, Walter Mondale, Frank Sinantra, Pangeran Albert, Idi Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar